images

May 16 2023

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Rekayasa Industri (Rekind) dianggap berpotensi besar dalam mendukung roadmap energi terbarukan di Indonesia, khususnya dalam bidang panas bumi atau geothermal. Hal ini didukung oleh pengalaman, kemampuan, keandalan dan semangat juang perusahaan tersebut dalam menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). PT Supreme Energy, salah satu partner bisnis Rekind, mengakui kepuasannya atas kualitas PLTP yang dibuat oleh Rekind, bahkan menyebutnya masuk dalam kategori World Class Plant. Hal tersebut diutarakan oleh Pendiri dan Chairman PT Supreme Energy, Supramu Santosa.

Dia menilai, perusahaan yang sudah berdiri selama 41 tahun tersebut memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas kinerjanya. Oleh karena itu ia berharap agar eksistensi Rekind terus dijaga oleh pemerintah dan diberikan kesempatan yang lebih luas dalam mengiringi pembangunan di Indonesia.

"Bahkan partner-partner Supreme Energy, baik dari Jepang dan Prancis, pada akhirnya mengatakan bahwa fasilitas yang dibangun Rekind untuk PLTP Muara Laboh dan PLTP Rantau Dedap kualitasnya masuk dalam kategori World Class Plant," terangnya melalui keterangan resmi, Selasa (16/5).

Dia juga mengakui, meskipun Rekind memiliki kelemahan finansial yang harus diperbaiki, namun secara teknis, Rekind masih menjadi yang terbaik dalam membangun PLTP dan proyek-proyek lainnya di bidang pengolahan dan petrokimia.

Bahkan PLTP lawas yang pernah Rekind kerjakan dengan on schedule masih terjaga dengan baik. Pengalaman tersebut diperoleh Supramu saat menjabat President Director dan Founder dari PT Star Energy, yang memiliki proyek PLTP Wayang Windu II.

"Secara teknis Rekind masih paling top untuk membangun PLTP dan proyek-proyek lain yang berhubungan dengan processing dan petrokimia. Sangat disayangkan jika engineer-engineer berpengalaman ini tidak diberikan kesempatan yang lebih luas dalam mengiringi pembangunan di tanah air," tandas dia.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Supreme Energy, Nisriyanto, menilai Rekind telah membuktikan kualitasnya melalui proyek-proyek yang telah diselesaikan, termasuk PLTP Liki Pinangawan Muara Laboh dan PLTP Rantau Dedap.

"Kami mengenal Rekind tidak hanya di dua proyek ini saja. Di proyek lainnya kami juga mengetahui betul akan pengalaman, kualitas dan semangat juang yang ditunjukkan Rekind. Semangat juang tersebut juga telah ditunjukkan oleh Rekind dalam penyelesaian PLTP Rantau Dedap di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.

Menurutnya, dengan bekal tersebut Rekind akan sangat mampu mendukung pemerintah dalam pengimplementasian roadmap renewable energy, terutama dalam pembangunan PLTP di Indonesia.

Sebagai informasi, potensi energi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Namun pemanfaatannya masih jauh dari maksimal, kurang dari 10 persen dari potensi energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan.

Energi panas bumi dianggap sebagai pemasok listrik base load yang paling andal dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Proses pengembangan dan produksi listrik dari tenaga panas bumi tidak menghasilkan emisi karbon dan bebas sulfur.

Maka dari itu, pemerintah Indonesia bersama dengan stakeholders terkait telah menyusun roadmap pengembangan panas bumi Indonesia 2019-2030 untuk mencapai target pengembangan energi baru dan terbarukan. Target pengembangan energi panas bumi adalah sebesar 7.241,5 Megawatt (MW).

"Saya kira untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan engineer yang sangat berpengalaman dalam mengembangkan dan membangun proyek-proyek PLTP, seperti halnya Rekind. Kebutuhan PLTP sangat besar, terutama pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) milik PT PLN (Persero), ataupun transisi energi yang ditetapkan pemerintah," imbuh Nisriyanto.

Dalam kurun waktu 30 tahun sejak pertama kali berkecimpung dalam bidang panas bumi, Rekind telah berhasil membangun 16 PLTP di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 990,4 megawatt (MW). Beberapa proyek yang berhasil diselesaikan oleh Rekind antara lain PLTP Gunung Salak, PLTP Wayang Windu Phase 1, PLTP Dieng, PLTP Lahendong, PLTP Ulubelu, PLTP Kamojang, PLTP Muara Laboh, dan PLTP Rantau Dedap.

Dengan potensi energi panas bumi yang besar dan kinerja yang terbukti, Rekind memiliki peran penting dalam mewujudkan roadmap energi terbarukan di Indonesia. Dukungan penuh dari pemerintah dan kepercayaan dari berbagai pihak akan memungkinkan Rekind untuk terus berkontribusi dalam membangun infrastruktur energi terbarukan, khususnya di bidang panas bumi.

source : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230516120704-90-950180/potensi-rekind-membangun-masa-depan-energi-terbarukan-di-indonesia