Jan 07 2022

Jakarta, CNN Indonesia -- PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) menyatakan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap Tahap-1 dengan kapasitas 91.2 MW pada 26 Desember 2021 telah beroperasi komersial. SERD merupakan perusahaan hasil kerja sama antara PT. Supreme Energy, ENGIE, Marubeni Corporation dan Tohoku Electric Power. Pembangkit Listrik Panas Bumi Rantau Dedap berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar alam, Provinsi Sumatera Selatan.

Chairman dari PT. Supreme Energy, Supramu Santosa mengatakan, listrik yang bersumber dari energi hijau bebas karbon emisi ini akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT. PLN (Persero) untuk dapat mendukung kehandalan pasokan listrik di wilayah Sumatera.

"Proyek Rantau Dedap adalah proyek panas bumi yang sangat menantang dengan lokasi yang terpencil, medan yang terjal, elevasi tinggi (2.600 mdpl) dan konstruksi yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19," ujar Supramu dalam keterangan tertulis.

Dia menjelaskan, PLTP Rantau Dedap itu menjadi bukti komitmen yang sangat kuat dari PT. Supreme Energy dan semua mitra bisnis terhadap pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia dalam rangka mendukung tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai transisi energi.

PT. Supreme Energy sendiri sudah memulai studi pendahuluan pada 2008 dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) di 2012 dan langsung memulai kegiatan eksplorasi hingga tahun 2015. Setelah menyelesaikan proses amandemen PJBL di akhir 2017, dan mencapai financial close di tahun 2018, kegiatan konstruksi dan pengeboran sumur pengembangan dimulai.

"SERD menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai kontraktor EPC. Total investasi untuk pengembangan PLTP Rantau Dedap Tahap-1 adalah lebih dari US$700juta," ucapnya.

Saat ini, Supreme Energy juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW yang dikelola oleh PT. Supreme Energy Muara Laboh (PT. SEML) di Provinsi Sumatera Barat yang sudah beroperasi sejak Desember 2019.

Dua proyek Supreme selanjutnya, yaitu pengembangan Panas Bumi Muara Laboh Unit-2 80 MW, dan eksplorasi Pembangkit Listrik Panas Bumi Rajabasa 2 x 110 MW di Provinsi Lampung yang dikelola oleh PT. Supreme Energy Rajabasa (SERB), sekarang sedang menunggu penyelesaian Amandemen PJBL dengan PT. PLN (Persero).

SEML adalah perusahaan kerjasama antara PT. Supreme Energy, ENGIE dan Sumitomo Corporation. INPEX Corporation bergabung sejak akhir 2021. SERB adalah perusahaan kerjasama antara PT. Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corporation.

source : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220107200054-90-744036/pltp-rantau-dedap-komitmen-supreme-energy-dukung-transisi-energi